Rapor Merah Jokowi-JK, Pema USU Lakukan Aksi Damai Ke DPRD


Mahasiswa USU melakukan aksi di depan Gedung DPRD Medan, Jum'at (27/3) - Foto: Apriani Pratiwi
Gardamedia.org Setelah mengadakan konsolidasi “Evaluasi Sang Presiden” pada Selasa (24/3) lalu, ratusan mahasiswa USU melanjutkan aksinya di gedung DPRD Medan, Jumat (27/3). Aksi damai ini dilakukan sebagai bukti kritis terhadap kinerja pemerintah Indonesia yang dianggap tidak pro-rakyat.

“Orasi sebelumnya pada hari Selasa mengajak mahasiswa untuk konsolidasi aksi, sekarang baru realisasi turun ke jalan untuk memberikan Rapor Merah Jokowi-JK”, kata Brilian Amial Rasyid, selaku Presiden Mahasiswa USU.

Pema USU menunjukkan bahwa aksi damai ini tidak ditunggangi oleh partai politik apa pun dan penguasa apa pun. Para mahasiswa meminta seluruh ketua fraksi parpol turun untuk mengambil keputusannya. Hal ini  disampaikan oleh koordinator lapangan mahasiswa USU saat berorasi di gedung DPRD. 


“Hari ini memang beginilah kondisinya. Kalau kalian memang mau menunggu ketua-ketua fraksi, silahkan. Cuma saya kasih tau sama kalian, hari ini memang mereka sedang tidak berada di tempat. Kalau kalian percaya sama kami, surat ini akan kami kirim ke Jakarta”, kata salah satu anggota DPRD, H. Walidin Alman (Golkar).

Mahasiswa USU berorasi mengenai Rapor Merah Jokowi, Jum'at (27/3) - Foto: Apriani Pratiwi
Kami memberikan waktu satu bulan kepada ketua DPRD untuk mengambil keputusannya. Jika tidak ada tanggapan, kami akan membawa mahasiswa yang lebih banyak lagi. Karena mahasiswa yang datang pada hari ini hanya 0,001 persennya saja, lanjut korlap USU.

Presiden Mahasiswa USU, Brilian Amial Rasyid, berkata “Sungguh sangat mengecewakan hari ini. Niat kita datang dari USU untuk tidak anarkis. Tapi mengapa kita hari ini di provokasi? Kami meninggalkan kuliah kami karena kami ingin mengaspirasikan, kami ingin aksi damai. Tidak ada provokasi. Kita lihat hari ini ada provokasi. Ada dua mobil polisi, ucapnya.

Setelah tidak ada tanggapan lanjutan dari pihak DPRD, para mahasiswa pergi ke kantor Pos untuk mengirimkan paket ke Istana Negara dan kembali ke USU.

“Kita cukup kecewa karena tidak disambut oleh pimpinan DPRD, jadi kita kirim paket lewat pos berisi tuntutan kepada Jokowi”, tutup Brilian.


Penulis : Apriani Pratiwi






Share on Google Plus

About awwabiin

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.