Berlangsungnya seminar MEA - Foto: Apriani Pratiwi
Staf ahli bidang ekonomi, SDA, dan keuangan Gubsu, Rialdi Lubis memaparkan persiapan Sumut dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean yaitu dengan memfokuskan pada komoditi Kelapa Sawit sebagai export oriented yang dulunya TBS (Tandan Buah Segar), saat menghadiri Seminar MEA yang diaksanakan oleh Masyarakat Ilmuan Teknologi Indonesia Kluster Mahasiswa (MITI-KM) se-Sumbagut pada hari Sabtu (4/4) di Aula Teknik USU.
Rialdi juga memaparkan bahwa dari segi pemberdayaan masyarakat, pemerintah gubsu juga berfokus pada UKM (Usaha Kecil Menengah) yang dilakukan melalui program BLK (Balai Latihan Kerja). Hal ini guna memanfaatkan keterampilan dan produksi masyarakat mulai dari keterampilan, produksi hingga kualitas. Contohnya dana CSR, yaitu BUMN yang digunakan untuk UKM.
Ia mengatakan produk UKM sudah banyak yang disebarkan ke luar negeri (eksport oriented). Jadi, dari semua sektor itu kita harus bergerak cepat agar siap menghadapi MEA yang gongnya akan bergema secara resmi mulai januari 2016.
“Indonesia sudah bisa mengimplementasikan MEA sebesar 83%. Saat ini Sumut sedang membenahi infrastruktur seperti jalan raya, dan penambahan daya listrik sebesar 400 MegaWatt.”tuturnya.
Selain itu, beliau mengatakan, Pemerintah sendiri juga sedang giat-giatnya meningkatkan SDM dengan cara menyediakan program beasiswa dari tingkat S1, S2, dan S3.
“Kita ingin menambah nilai ekonomi agar tidak kalah saing. Walaupun selama ini ekspor kita banyak namun kita ingin menambah nilai ekonomi untuk meningkatkan lapangan pekerjaan,” ucapnya.
“Kita ingin menambah nilai ekonomi agar tidak kalah saing. Walaupun selama ini ekspor kita banyak namun kita ingin menambah nilai ekonomi untuk meningkatkan lapangan pekerjaan,” ucapnya.
Penulis : Arif Syuhada
Apriani Pratiwi