Selamat Hari Menutup Aurat Sedunia



Pawai yang dibarengi dengan orasi merupakan acara puncak Gerakan Menutup Aurat (GMA) Sumatera Utara 2015. Pawai bermula dari Masjid Raya Al-Mashun Medan hingga terpusat di depan patung Sisingamangaraja simpang Teladan Medan.  Kegiatan ini dimotori oleh Forum Silahturahmi Lembaga Dakwah Kampus  (FSLDK) Sumatera Utara.Tak hanya mensosialisasikan hijab syar’i, dalam kegiatan ini juga menyuarakan penolakan valentine’s day pada muslim/ah  dan pelarangan polwan berjilbab. 
Banyak yang ikut bekerjasama dalam menyuarakan Hari Gerakan Menutup Aurat Internasional ini. Diantaranya Lembaga Dakwah Kampus (LDK) se-Sumut, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Sumut, Komunitas Peduli Jilbab Medan, ODOJ Medan, Kedai Muslim, My Hijab Boutique, dan lain-lain.  GMA berlangsung selama dua hari  (13-14 Februari 2015) dari jam 09.00 – 15.50 wib di setiap harinya. Adapun hari pertama berisi dengan perlombaan yang diadakan di SMK Binaan Pemprov Sumut. Sedangkan hari kedua diisi dengan longmarch dan orasi. Pada hari kedua juga berlangsung bagi-bagi jilbab gratis yang tersebar di empat lokasi yaitu Simpang pintu satu USU, Simpang Medan Fair, Masjid At’Tawabin, dan Stadion Teladan. 

“Saya senang ada gerakan seperti ini, semoga kalian dimudahkan dalam berdakwah ya. Terus buat kegiatan bermanfaat seperti ini biar banyak orang yang akan tercerahkan nantinya” pesan seorang ibu penerima jilbab gratis.

Dilihat dari para kader aktivis dakwah yang hadir dari berbagai kampus seperti USU, UMA, Politeknik Negeri Medan, UIN-SU, UMN tampak sangat bersemangat megikuti rangkaian acara selama dua hari ini. Para siswi aliyah MAN 1 dan MAN 2 Model Medan pun turut meramaikan GMA.
 “Aparat negara adalah pelanggar konstitusi, pelanggar UUD 1945 dan aparat negara telah melanggar HAM terhadap muslimah yang telah menjadi polwan” sahut Reviana Revisari selaku DPP KAMMI dalam orasinya.

 Ada hal menarik yang terjadi pada hari kedua berlangsungnya GMA. Dimulai dari koin dukungan untuk polwan berjilbab yang diedarkan kepada pengguna jalan. Sedangkan sementara itu, ada seorang personil POLANTAS adalah wanita yang tak berjilbab. Sehingga beliau menjadi sasaran dakwah fardhiah-nya mahasiswi yang ikut serta dalam pawai. Lalu diakhir acara, peserta pawai diminta peacemob dengan mengacungkan koin masing-masing selama dua menit. Hal ini sebagai bentuk dukungan terhadap kebijakan polwan berjilbab. Setelah itu, seluruh koin peserta dimasukkan ke dalam kaleng koin dari masyarakat dan koin-koin tersebut disebarkan di atas kertas karton yang bertuliskan, “1 juta koin dukung polwan berjilbab”. Seluruh sumbangan yang telah terkumpul, rencananya akan diserahkan kepada POLSEK Medan atau POLDA Sumut. Tak hanya mengedukasi dengan cara orasi, para mahasiswa  juga membagian flyer anti valentine’s day, dan sticker kepada pengguna jalan yang melintas. Acara GMA Sumut ditutup dengan pembacaan doa oleh Nanda Tryhadi, selaku ketua umum UKMI Ad-Dakwah USU. 





Penulis : Zahratul Hayati
Editor : Inggit Suri Chairani
Foto oleh Miya Andina dan Gerakan Menutup Aurat Sumut 2015





Share on Google Plus

About awwabiin

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.